November 26, 2010

Tugas-tugas Perkembangan Remaja

Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Pada masa ini, remaja mencari jati dirinya yang dapat menjawab siapa dirinya, bagaimana orang lain menilai dirinya dan bagaimana hubungannya dengan orang di sekelilingnya. Mereka akan diombang-ambing perasaan antara masih anak-anak, tetapi mereka merasa sudah dewasa. Mereka akan mencari keseimbangan dengan memainkan beberapa peran yang dianggapnya baik. Pada umumnya kesadaran identitas anak akan berkembang dari penilaian oleh kelompoknya, orang tuanya, dan oleh dirinya sendiri (Erickson).
Dalam perkembangan moralnya, mereka mulai mengenal nilai-nilai rohani, seperti nilai kebenaran, keadilan, kebaikan, keindahan dan ketuhanan. Havighurst (Kimmel, 1995: 15) menawarkan suatu konsep tugas perkembangan yang meliputi pengetahuan, keterampilan, sikap atau fungsi yang diharapkan dapat dicapai oleh individu pada setiap tahap perkembangannya. Tugas-tugas perkembangan ini harus dicapai sebelum seorang individu melangkah ke tahapan perkembangan selanjutnya. Apabila seorang individu gagal dalam memenuhi tugas perkembangannya, maka ia akan sulit untuk memenuhi tugas perkembangan fase selanjutnya. Atau, apabila ia gagal melaksanakan tugas perkembangannya pada waktu yang tepat, maka ia akan mengalami kesulitan untuk menyelesaikannya di waktu yang lain, atau melaksanakan tugas perkembangan pada tahapan yang lebih lanjut.
Tugas-tugas perkembangan seorang remaja menurut Havighurst adalah sebagai berikut :
  1.  Mencapai suatu hubungan yang baru dan lebih matang antara lawan jenis yan seusia.
  2. Dapat menjalankan peran sosial maskulin dan feminin.
  3. Menerima keadaan fisik dirinya sendiri dan menggunakan tubuhnya secara lebih efektif.
  4. Mengharapakan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab.
  5. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya.
  6. Mempersiapkan karir ekonomi.
  7. Mempersiapkan perkawinan dan keluarga.
  8. Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan utnuk berperilkau dan mengembangkan ideologi.
Seorang remaja dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya dapat dipisahkan ke dalam tiga tahap secara berurutan (Kimmel, 1995: 16). Tahap yang pertama adalah remaja awal, di mana tugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikannya sebagai remaja adalah pada penerimaan terhadap keadaan fisik dirinya dan menggunakan tubuhnya secara lebih efektif. Hal ini karena remaja pada usia tersebut mengalami perubahan-perubahan fisik yang sangat drastis, seperti pertumbuhan tubuh yang meliputi tinggi badan, berat badan, panjang organ-organ tubuh, dan perubahan bentuk fisik seperti tumbuhnya rambut, payudara, panggul, dan sebagainya.
Tahapan yang kedua adalah remaja madya, di mana tugas perkembangan yang utama adalah mencapai kemandirian dan otonomi dari orang tua, terlibat dalam perluasan hubungan dengan kelompok baya dan mencapai kapasitas keintiman hubungan pertemanan; dan belajar menangani hubungan heteroseksual, pacaran dan masalah seksualitas.
Tahapan yang ketiga adalah remaja akhir, di mana tugas perkembangan utama bagi individu adalah mencapai kemandirian seperti yang dicapai pada remaja madya, namun berfokus pada persiapan diri untuk benar-benar terlepas dari orang tua, membentuk pribadi yang bertanggung jawab, mempersiapkan karir ekonomi, dan membentuk ideologi pribadi yang di dalamnya juga meliputi penerimaan terhadap nilai dan sistem etik.

Pada remaja sering terjadi hal-hal berikut ini:
  • Kegelisahan: keadaan yang tidak tenang menguasai diri sendiri. Mereka punya banyak keinginan yang tidak selalu dapat dipenuhi. Di satu pihak ingin mencari pengalaman, namun merasa dirinya belum mampu melakukan berbagai hal.
  • Pertentangan: pertentangan-pertentangan yang terjadi menimbulkan kebingungan bagi dirinya maupun orang lain.
  • Berkeinginan besar untuk mencoba segala hal yang belum diketahuinya. Seperti merokok, bersolek, dsb.
  • Keinginan menjelajah ke alam sekitar yang lebih luas.
  • Menghayal dan berfantasi dan aktivitas berkelompok.
Demikianlah, penjelasan mengenai tugas-tugas perkembangan remaja sebagai satu bagian dalam memahami remaja sebagai suatu masa transisi. Diharapkan, pada saat ini kita telah sampai pada pemahaman bahwa sesungguhnya masa remaja adalah masa transisi yang menjembatani masa kanak-kanak yang tidak matang ke masa dewasa yang matang. Macam transisi yang berbeda akan membawa pengaruh yang berbeda pula bagi individu yang mengalaminya. Demikian pula dengan bagaimana cara kita melihat transisi tersebut akan mempengaruhi bagaimana kita dapat memahami apa yang dialami dan dirasakan oleh remaja. Selanjutnya, kita akan melihat perubahan dan perkembangan apa yang dialami oleh individu selama masa remajanya.
Apabila mengalami kegagalan pada masa ini, jika tanpa kompensasi dalam berbagai bidang (seperti olahraga, kesenian, bela diri atau berorganisasi), akan timbul pelarian atau agresi dengan kekerasan (ganja, merokok, judi, mencuri, menodong, ngebut di jalanan, bahkan memperkosa). Kegagalan inilah yang dialami oleh karyo. Kurangnya perhatian dari orang di sekelilingnya yang mengarahkan pelarian Karyo pada hal yang negative. Sebaliknya, Zaenab mampu menyalurkan pelariannya dengan mesgisi waktu luangnya pada hal-hal yang positif yang mampu menghasilkan prestasi yang membanggakan.
Dengan memahami tugas-tugas perkembangan remaja, maka kita sebagai seorang pendidik atau seorang dewasa yang terlibat dalam penanganan masalah remaja dapat memotivasi remaja dan menolong remaja memenuhi tugas-tugas perkembangannya. Walaupun demikian, janganlah kita sebagai pendidik menempatkan posisi tugas perkembangan ini sebagai suatu paksaan kepada remaja. Segalanya kembali kepada individu tersebut, pada apakah ia telah menyelesaikan tugas-tugas perkembangan tahap sebelumnya dengan baik, dan pada hambatan-hambatan yang dialaminya saat menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya yang sekarang.

0 komentar:

Post a Comment